Sabtu, 26 April 2014

NLP & Percobaan Kecilku - Part I



Sebagai pengantar, NLP yang saya tulis disini adalah NLP sejalan dengan Persepsi saya dan banyak terpengaruh oleh NLP versi A.S.L.I (Aliansi Sadar Linguistik Indonesia) karena pertama saya mengenal ilmu ini dimulai dari pendidikan singkat NLP Cafe ASLI 1 minggu 1 kali selama 3 bulan tahun 2011.

NLP - Neuro Linguistic Programming, Ilmu ini pertama kali diperkenalkan oleh John Grinder dan Richard Bandler yang merupakan hasil pengamatan lalu di Model dari Milton Hyiland Erickson, Fritz Perls dan Virginia Satir.

Definisi NLP
Banyak definisi dari NLP, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah. Dalam buku Meta Leadership Marketing (Adi Putra Wijaja & Dr Stefanus Tamzil) diuraikan NLP sebagai berikut :

Secara Istilah :
Neuro - Identik dengan orang sakit syaraf atau dapat diartika JIWA
Linguistic - Berhubungan dengan bahasa atau KATA-KATA
Programming - Sebuah tindakan MENYUSUN atau MENATA

Secara Bahasa :
"Ilmu menyusun Kata - kata ke dalam Jiwa agar membawa manfaat terhadap manusia dan kehidupanya"

Kata - Kata bermanfaat itu hukumnya wajib, karena kata - kata yang tidak bermanfaat hanya akan membawa manusia pada nasib yang sia-sia. Kata-kata nantinya akan berpengaruh besar terhadap kehidupan. pegaruh kata ke kehidupan memiliki kerangka seperti berikut :


Kata - Kata terus masuk kedalam diri kita tanpa ada saringan, semua informasi masuk akhirnya mulai mempengaruhi Pikiran dan Perasaan yang menjadi pertanyaan, apakah kita bisa membedakan pikiran dan perasaan? dari situ terjadi suatu Keputusan dari kata-kata yang masuk dan telah melalui proses pikiran dan perasaan, dari situ mulailah menjadi Tindakan / Perbuatan, tindakan / perbuatan yang dilakukan terus menerus akhirnya bisa menjadi nilai di Kehidupan Saat ini. Begitulah proses kata-kata menjadi pengaruh besar dalam kehidupan saat ini. Sekarang kita berpikir sejanak bagaimana jika kata-kata yang masuk kedalam diri selalu kata - kata yang buruk dan tidak bermanfaat?

Sebagai contoh konkrit saya melakukan sebuah percobaan pada tahun 2011.

80% tubuh Manusia terdiri dari Air, maka saya melakukan percobaan pada unsur dominan yang ada dalam diri manusia tersebut. saya mengambil air mineral dan beras, ditempatkan disebuah gelas plastik, terdiri dari gelas A dan B. Gelas A saya tuliskan pintar dan gelas B saya tuliskan Bodoh. Gelas A setiap hari saya puji - puji sedangkan gelas b setiap hari saya maki-maki. selama seminggu ditemukan hasil mencenangkan.

Gelas A (Pintar) - Air berubah warna lebih coklat namun tidak berbau
Gelas B (Bodoh) - Air berubah warna jadi lebih coklat, berbuih, dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.


 Maka dari itu jika gelas A diibaratkan sebagai manusia, dia akan menjadi manusia yang baik kehidupannya karena kata-kata baik yang selalu ia terima sedangkan B akan menjadi orang yang buruk karena kata buruk dan sia-sia yang selalu masuk ke dirinya. Berhati-hatilah dalam berkata-kata karena kata-kata dapat mempengaruhi besar dalam kehidupan ini.**Reg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar