Tulisan ini pernah dimuat dalam Buletin Pers Siswa Kabar 15 sewaktu saya (Regina.red) masih menjabat sebagai pemimpin redaksi (2011-2012). ini adalah tulisan pertama saya yang mencoba menggabungkan hal nyata dengan hal fiksi. dalam tulisan ini, tempatnya nyata yaitu di SMA Negeri 15 Tangerang tetapi kisah didalamnya hanya fiksi belaka. Selamat menikmati :)
Ku
matikan mesin motor. Lelah kurasakan di seluruh tubuh ini karna ada
pengambilan nilai teater di sekolah yang membuat ku pulang lebih petang.
Segera ku buka tas dengan maksud ingin mengambil hp. “Aduh mana lagi
ini hp” aku mencari. Setelah beberapa saat aku baru ingat kalau hp ku
tertinggal di ruang “Laskar pelangi” sekolah. Aku berpikir untuk kembali
ke sekolah saat itu juga namun rasa lelah itu yang memutuskan untuk
beristirahat dan membersihkan diri karna hari mulai gelap.
Tepat
pukul 19.00, aku berangkat dari rumah. Sesampainya di sekolah, langsung
saja ku menuju ruang “laskar pelangi”. aku buka pintunya perlahan yang
kebetulan tidak terkunci. Aku masuk ke ruangan itu dan melihat
samar-samar hp ku tergeletak di atas meja. Ruangan yang gelap dan
suasana yang sepi membuat bulu kuduk ku berdiri. Dengan cepat aku
mengambil hp ku dan menutup pintu ruangan. Saat keluar aku melihat
seorang pria duduk di ujung toilet wanita. Aku berpikir mungkin itu
penjaga sekolah atau satpam, aku langsung menuju pria tersebut dengan
maksud meminta izin. Saat ku hampir mendekati pria tersebut, aku
mendengar ia bernyanyi tetapi hanya kata “na, na, na” yang ku dengar.
Aku
menjulurkan tangan kepundaknya dan berkata “pak, saya Reg..” belum usai
berkata, saat aku menyentuhnya tiba – tiba kepala pria tersebut putus
dengan berlumuran darah disertai suara tertawa yang sangat keras serta
menyeramkan, bau amis darah sangat menusuk hidungku dan kepala itu
menggelinding menuju rawa. Tubuhku bergetar sangat kuat, tak dapat satu
katapun aku ucapkan. Aku merasa tubuhku mulai lemas lalu perlahan
pandanganku berubah gelap, aku pingsan. Aku mulai siuman tiba – tiba aku
sudah tergeletak di pos satpam, tanpa piker panjang aku langsung pergi
meninggalkan sekolah.**Reg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar