Minggu, 27 April 2014

Setan Pojok Sekolah

Tulisan ini pernah dimuat dalam Buletin Pers Siswa Kabar 15 sewaktu saya (Regina.red) masih menjabat sebagai pemimpin redaksi (2011-2012). ini adalah tulisan pertama saya yang mencoba menggabungkan hal nyata dengan hal fiksi. dalam tulisan ini, tempatnya nyata yaitu di SMA Negeri 15 Tangerang tetapi kisah didalamnya hanya fiksi belaka. Selamat menikmati :)


 Ku matikan mesin motor. Lelah kurasakan di seluruh tubuh ini karna ada pengambilan nilai teater di sekolah yang membuat ku pulang lebih petang. Segera ku buka tas dengan maksud ingin mengambil hp. “Aduh mana lagi ini hp” aku mencari. Setelah beberapa saat aku baru ingat kalau hp ku tertinggal di ruang “Laskar pelangi” sekolah. Aku berpikir untuk kembali ke sekolah saat itu juga namun rasa lelah itu yang memutuskan untuk beristirahat dan membersihkan diri karna hari mulai gelap.

Tepat pukul 19.00, aku berangkat dari rumah. Sesampainya di sekolah, langsung saja ku menuju ruang “laskar pelangi”. aku buka pintunya perlahan yang kebetulan tidak terkunci. Aku masuk ke ruangan itu dan melihat samar-samar hp ku tergeletak di atas meja. Ruangan yang gelap dan suasana yang sepi membuat bulu kuduk ku berdiri. Dengan cepat aku mengambil hp ku dan menutup pintu ruangan. Saat keluar aku melihat seorang pria duduk di ujung toilet wanita. Aku berpikir mungkin itu penjaga sekolah atau satpam, aku langsung menuju pria tersebut dengan maksud meminta izin. Saat ku hampir mendekati pria tersebut, aku mendengar ia bernyanyi tetapi hanya kata “na, na, na” yang ku dengar.

Aku menjulurkan tangan kepundaknya dan berkata “pak, saya Reg..” belum usai berkata, saat aku menyentuhnya tiba – tiba kepala pria tersebut putus dengan berlumuran darah disertai suara tertawa yang sangat keras serta menyeramkan, bau amis darah sangat menusuk hidungku dan kepala itu menggelinding menuju rawa. Tubuhku bergetar sangat kuat, tak dapat satu katapun aku ucapkan. Aku merasa tubuhku mulai lemas lalu perlahan pandanganku berubah gelap, aku pingsan. Aku mulai siuman tiba – tiba aku sudah tergeletak di pos satpam, tanpa piker panjang aku langsung pergi meninggalkan sekolah.**Reg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar